Rabu, 29 April 2015

Cerpen



IRIT(OLOGY) 

Alkisah hidup seorang pemuda bernama Nino, Nino adalah pemuda yang sangat sederhana. Sangking sederhananya ia gemar sekali ber-irit irit ria. Nino tinggal serumah bersama sepupunya. Ia sering sekali memakai barang-barang milik sepupunya misalnya baju, peralatan mandi, dll. Padahal dia sendiri sudah mempunyai pekerjaan namun  penghasilannya selalu ia gunakan untuk keperluan kekasihnya, maklum saja kekasihnya Nino ini adalah orang yang sangat boros, jadi Nino pun menjadi korban atas sifat kekasihnya tersebut. Nino bekerja di sebuah Cafe Minuman.
Hari ini jam menunjukan pukul 12.00 siang, Nino pun di beri kesempatan untuk makan siang begitu pula dengan teman-temannya. Sebenarnya ia berharap sekali mendapat pinjaman uang dari temannya untuk memberi makan cacing-cacing di perutnya yang sedang berdemo. Sebelum mereka keluar untuk pergi makan siang, Nino sempat melancarkan aksinya untuk meminjam uang kepada temannya yaitu Joko supaya dia bisa membeli makanan.
“hei,Ko kemarin sepupuku sakit” ucapnya prihatin.
Joko pun yang mengerti arah tujuan pembicaraan Nino menanggapi dengan enteng.
“Terus ?”
“Ya aku bawa ke rumah sakit, tapibayarnya pakai uang ku, kau tau kan ini akhir bulan, makan saja aku susah ini di tambah biaya tak terduga”
Joko tidak bergeming. Namun Nino belum patah semangat ia pun melancarkan lagi niatnya
“seminggu yang lalu, celengan aku di bobol orang tak dikenal”. Kata Nino.
Joko belum bereaksi apa-apa. Melihat itu Nino masih berusaha.
“Nah sepulang dari rumah sakit kemarin dompet ku hilang.” . kata Nino.
Joko hanya mengagguk-anggukan kepala.
“Apesnya lagi kemarin sore handphone ku di copet orang”. Kata Nino sambil menendang batu kerikil.
Joko bereaksi sedikit.
“kenapa kau tidak laporkan polisi saja?” kata Joko dengan datar. Mendengar itu Nino jadi patah semangat.
“Tidak lah, mana berani aku minjam uang sama polisi?.”
Joko bengong. Ia menatap bingung si Nino yang berjalan lesu melewatinya.

Keadaan Pendidikan Di Indonesia



Keadaan Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan adalah factor utama dari kemajuan bangsa. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin di capai oleh setiap negara di dunia. Maju tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia adalah salah satu Negara berkembang di dunia yang masih mempunyai masalah besar dalam dunia pendidikan. Kita mempunyai tujuan bernegara ”mencerdaskan kehidupan bangsa” yang seharusnya jadi sumbu perkembangan pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang di rasakan saat ini adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dapat menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa pada berbagai bidang.
Akan tetapi kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih saja memprihatinkan, terutama mengenai fasilitas pendidikan di daerah-daerah, baik sarana maupun prasarana pendidikan. Masih saja terdengar kabar ada bangunan sekolah yang tidak layak untuk digunakan. Seperti yang beritakan bahwa masih ada sekitar 2.000 ruang kelas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kondisi ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar-mengajar. Tidak hanya itu saja, ada juga daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk mengajar.
Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebut pendidikan saat ini berada dalam kondisi gawat darurat mengacu kepada hasil survei PISA yang menempatkan Indonesia pada rangking 64 dari 65 negara. "Dalam satu dekade terakhir berdasarkan survei PISA (Programme for International Study Assessment) pendidikan Indonesia jalan di tempat, sementara negara lain sedang bersiap memenangkan pertarungan dunia, kita malah stagnan dan ini adalah tanggung jawab kita, bukan orang lain," kata Anies di Jakarta, Senin.

Ada Banyak faktor dan masalah yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang, factor dan masalah itu adalah :
1.      Mahalnya biaya pendidikan.
Pendidikan di Indonesia akan menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan mengakibatkan terbengkalai nya mereka dalam hal pendidikan. Selain kemauan mereka yang tidak pernah tumbuh dan sadar akan pendidikan, faktor ekonomi yang menjadi alasan utama  mereka untuk tidak menyentuh dunia pendidikan.
Pemerintah sudah mencanangkan pendidikan gratis dan bahkan pendidikan wajib 12 tahun, tetapi biaya-biaya lain yang harus di tanggung oleh para siswa tidaklah gratis. Sebagai contoh Biaya untuk naik kendaraan menuju ke sekolah, membeli buku, seragam, dan peralatan sekolah lainnya tidak murah dan tidak gratis.


2.      Fasilitas pendidikan yang kurang memadai
Fasilitas juga menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia karena Fasilitas pendidikan di Indonesia masih kurang memadai. Masih Banyak sekolah-sekolah yang bangunannya sudah hampir rubuh, tidak memiliki fasilitas penunjang seperti meja belajar, buku, perlengkapan teknogologi, dan alat-alat penunjang lainnya yang menyebabkan pendidikan tidak dapat berkembang secara optimal.

3.      Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
Perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa sangatlah berbeda, Karena Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di perkotaan membuat kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi kurang di perhatikan. Sebagai contohnya adalah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibading gaji guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru yang lebih memilih bekerja di kota daripada di desa. Alhasil kualitas guru di kota lebih baik dibanding guru di desa. Selain masalah kesejahteraan guru, juga terdapat ketimpangan dalam hal bantuan untuk fasilatas pendidikan, dan banyak hal lainnya. Maka tidak heran apabila kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata dimana kualitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Pemerintah harus peka terhadap kondisi pendidikan di setiap daerah dan dapat mengambil langkah yang pasti untuk memperbaiki kualitas sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Tidak hanya pemerintah, tetapi masayarat juga harus bahu-bahu bersama pemerintah untuk dapat meningkatkan kesadaran bahwa pendidikan itu penting dan dapat selalu mengawasi kegiatan pendidikan di Indonesia. Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
Tetapi saat ini Pendidikan Indonesia sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah, pemerintah sudah serius menangani masalah pendidikan Indonesia. Terbukti dari 20% APBN ditujukan untuk kepentingan bidang pendidikan. Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hal tersebut. Sekarang ini pendidikan di beberapa daerah di Indonesia sudah menjalankan pendidikan gratis. Hal ini membawa dampak positif khususnya bagi para masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian rendah. Mereka sudah bisa mengecap dunia pendidikan yang dulu bagi setiap orang dianggap mahal dan timbul fenomena dan pradigma bahwa pendidikan hanya milik orang kaya, orang miskin dilarang sekolah.
Sistem penilaian atau penentuan kelulusan Ujian Nasional juga merupakan problem yang tidak kalah pentingnya. Mengingat penentuan kelulusan bukan lagi hanya ditentukan oleh Ujian Akhir Nasional akan tetapi juga dipengaruhi hasil belajar para peserta didik di sekolah mereka masing-masing dengan melihat nilai Rapor mereka. Karena jika seperti dulu yang kelulusan hanya di tentukan oleh hasil ujian nasional banyak siswa/I yang tidak lulus dan takut sebelum menjalankan ujian nasional tersebut. Guru-guru pun malu ketika ada siswa mereka tidak lulus maka ditempu segala cara agar anak didik mereka lulus. Dengan system penilaian kelulusan yang diterapkan saat ini, para siswa/I bisa lebih tenang.
Pada pelaksanaan ujian nasional tahun ini ada rencana ujian nasional yang dilakukan secara online, rencana tersebut dilakukan agar tidak ada lagi kebocoran soal-soal ujian nasional,akan tetapi rencana tersebut belum efektif karena belum semua sekolah yang menerapkan hal tersebut karena tidak semua sekolah mempunyai fasilitas yang lengkap, baru beberapa sekolah yang fasilitasnya memadai saja yang menerapkan rencana tersebut.